PKSS dan RRI Jalin Kerja Sama Strategis Fokus pada Pendidikan dan Pelestarian Budaya di Seluruh Wilayah Indonesia

StrightTimes – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Kekeluargaan Sulawesi Selatan (PKSS), Akhmad Rosano, mengadakan pertemuan hangat bersama Direktur Utama LPP Radio Republik Indonesia (RRI), Hendrasmo, dalam acara santai bertajuk Ngopi Pagi yang berlangsung di Morning Bakrie, Orchard Batam Centre, Jumat (23/05/2025).

Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh jajaran pengurus pusat PKSS, di antaranya Wakil Ketua Umum Arman Anwar, SE, Asri Saleh, SM, dan Yadi Daeng. Dalam suasana kekeluargaan yang penuh semangat kolaboratif, para tokoh ini menggali berbagai potensi kerja sama strategis antara PKSS dan RRI.
Salah satu pembahasan utama adalah sinergi dalam bidang pendidikan dan pelestarian budaya. PKSS, yang selama ini konsisten berkomitmen pada pemberdayaan masyarakat serta pelestarian nilai-nilai luhur budaya Sulawesi Selatan, melihat RRI sebagai mitra strategis untuk memperluas jangkauan dan dampak dari program-programnya.
Direktur Utama LPP RRI, Hendrasmo, yang didampingi oleh Direktur Layanan dan Pengembangan Usaha, Mistam, menyambut antusias inisiatif tersebut. Ia menegaskan kesiapan RRI untuk mendukung kerja sama melalui penyediaan ruang dialog interaktif, program edukatif, serta penyiaran konten budaya yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
“RRI memiliki peran strategis dalam menyampaikan pesan-pesan pembangunan dan pelestarian budaya bangsa. Kami sangat terbuka untuk bekerja sama dengan PKSS demi kepentingan masyarakat luas,” ujar Hendrasmo.
Sebagai langkah konkret, kedua belah pihak sepakat untuk merancang program siaran bersama yang menampilkan kekayaan budaya Sulawesi Selatan serta berfokus pada pendidikan karakter bagi generasi muda. Kolaborasi ini akan memperkuat semangat kebangsaan dan mempererat rasa kekeluargaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Akhmad Rosano menyampaikan apresiasi yang tinggi atas keterbukaan dan semangat kolaboratif yang ditunjukkan oleh RRI. Menurutnya, sinergi ini bukan hanya simbolis, melainkan merupakan langkah nyata menuju perubahan sosial yang berdampak luas.
“Ini bukan sekadar pertemuan santai, tapi awal dari kolaborasi besar yang akan membawa manfaat konkret. Pendidikan dan budaya adalah fondasi penting dalam membangun bangsa yang berkarakter dan berdaulat,” ujar Rosano.
Rosano menegaskan bahwa pengembangan budaya bukan sekadar pelestarian masa lalu, melainkan investasi untuk masa depan.

“Budaya adalah jati diri. Lewat program ini, kami ingin generasi muda tidak hanya mengenal, tetapi juga bangga menjadi bagian dari sejarah panjang bangsanya.”, tegas Rosano
Ia juga sempat menyinggung ada cerita dari kisah tinta darah Bugis-Melayu, kisah perjuangan dan peradaban yang ditulis dengan semangat pantang mundur, keberanian, serta keteguhan hati para leluhur. Melalui kemitraan ini, kedepan kita akan menulis kembali kisah itu dalam konteks kekinian. Tinta yang kita pakai adalah kerja nyata, dan kertasnya adalah masa depan bangsa,” tutur Rosano penuh semangat.
Rencana kerja sama ini diharapkan segera terealisasi melalui penyusunan agenda dan format siaran yang menyatu dengan kebutuhan masyarakat. Baik PKSS maupun RRI berkomitmen menjadikan kemitraan ini sebagai contoh nyata bagaimana media dan komunitas dapat bersinergi membangun Indonesia dari akar budaya.
Dengan semangat kebersamaan, RRI dan PKSS siap menapaki jalan kolaborasi yang produktif dan berkelanjutan demi Indonesia yang lebih cerdas, berbudaya, dan bersatu. (*)