PRODI Kepri Pertanyakan Kenapa Ansar Ahmad Terus Menyerang Pembangunan Kota Batam yang Dijabat H.M Rudi, Seharusnya Diapresiasi Karna Saat Itu Sebagai Gubernur Kepri

Strightimes – Dalam kesempatan di beberapa tempat pada kampanye tatap muka di masyarakat, Gubernur Kepri non aktif yang sedang cuti, Ansar Ahmad selalu berorasi bahwa APBD Kota Batam lebih besar dari APBD Kepri, dan ditambah dengan anggaran BP Batam yang katanya 2 Trilyun tiap tahun selalu di transfer pusat, jadi sesuailah pembangunan Kota Batam.
Seharusnya sebagai Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad mengapresiasi pembangunan yang sudah di Kota Batam. Sebagai atasan secara tidak langsung, pembangunan yang dilakukan H. M. Rudi selaku Wali Kota Batam dan ex ofisio Kepala BP Batam, Ansar Ahmad harus memberikan tanggapan yang positif karena pembangunan Batam yang signifikan tentu berimbas dengan bagusnya indeks penilaian pembangunan dan perkembangan Kepulauan Riau di mata pusat dan internasional.
Hal ini mendapat tanggapan serius dan kritis dari Wisnu Hidayatullah Sekretaris Relawan PRODI (Pro Rudi) Kepulauan Riau.
“Kalo maju dan berkembang Kota Batam, berarti Kepulauan Riau pun mendapat perhatian yang baik dari Pusat dan dari dunia internasional, kata Wisnu, Senin (14/10/2024)
Ansar Ahmad dengan APBD-nya itu, selama menjabat sebagai Gubernur Kepulauan Riau, apa – apa saja yang berhasil dibangun? Itu saja yang dipaparkan ke masyarakat.
Apa yang sedang dibangun dan apa yang akan dilanjutkan?, Jika sekelas Ansar Ahmad dalam kampanye sibuk mengoreksi anggaran dalam pembangunan Kota Batam, sangat tidak seimbang dengan kapasitasnya sebagai petahana Gubernur Kepulauan Riau yang seharusnya mendukung perkembangan dan kemajuan dari Kota Batam.
“Memalukan kampanye hanya untuk menjatuhkan pasangan lain, apa karena sudah tidak ada lagi yang bisa diangkat untuk bahan kampanye?,” ujar Wisnu Hidayatullah.
“Saya pribadi menilai cara – cara culas seperti ini tak sebanding dengan framing agamis, guru ngaji, anak yatim, orang susah, punya koneksi pusat yang baik, sebagaimana yang diangkat oleh timses diberbagai tulisan dan komentar”, tegas Wisnu.
Dalam kesempatan lain dalam berkampanye, H.M.Rudi dan H. Aunur Rofiq tidak pernah menyinggung pembangunan Kepulauan Riau yang stagnan, dan belum pernah terdengar mereka memaparkan kekurangan apa saja di Kepri oleh kepemimpinan Gubernur Ansar Ahmad. Tidak ada janji mulu – muluk, hanya menyampaikan siap kerja untuk membangun Kepri jika terpilih.
Masyarakat tak butuh koreksi atas apa yang dibangun orang lain. Mereka butuh realisasi janji kampanye dulu yang belum terealisasi. Sampaikan saja apa kendala dan mengapa tidak bisa terealisasi. Jangan merendahkan diri dengan menjatuhkan pencapaian orang lain.
“Jengah juga melihat cara kampanye yang tak mendidik, masih lebih bagus kampanye para calon Bupati, Wali Kota dibandingkan calon Gubernur yang katanya matang pengalaman” tutup Wisnu.