Krisis Air di Pulau Buluh, Ketua DPC Perpat Kecamatan Bulang Minta Pengelola Air Bersih di Pulau Buluh Bertanggung Jawab
Strighttimes – Krisis air bersih selama 15 hari membuat masyarakat Pulau Buluh resah akibat kesulitan untuk mendapatkan air bersih
Selama 15 hari masyarakat pulau buluh kewalahan mendapatkan air bersih, krisis air ini pun ditanggapi keras Ketua DPC Perpat Kecamatan Bulang Firman Hadi Kusuma mengungkapkan masyarakat Pulau Buluh kini terdampak krisi air dan menyayangkan pengelolaan UPT BLUD air dan PT. ABH
Menurutnya permasalahan krisis air di Pulau Buluh bukan kali ini terjadi, sudah berulangkali, dan tidak ada solusi yang tepat. Masyarakat Pulau Buluh kini sangat prihatin sulit mendapatkan air bersih.
“Pihak Moya tidak merespon keluhan masyarakat yang saat ini sangat membutuhkan air bersih, saya tegaskan air adalah sumber utama mahluk hidup”, katanya.
Ia pun berharap kepada pihak BLUD Cipta Karya pengelola air bersih di Pulau Buluh bertanggung jawab terkait permasalahan krisis air bersih di Pulau Buluh.
“Sampai saat ini kami kecewa kepada pengelola Belut Air Cipta Karya hingga 15 hari krisis tidak menemukan solusi agar air dapat kembali mengalir. Tidak ada pemberitahuan sebelumnya dan tidak ada menginformasikan penyebab air mati.
Dan kami juga berharap kepada PT ABH agar memberikan solusi terbaik jangan sampai kondisi masyarakat di Pulau Buluh tidak kondusif
Hal senada juga diungkapkan Ketua LPM Kelurahan Pulau Buluh M. Ikhsan yang merasa kesal tidak mendapatkan respon dari pengelola air bersih di Batam.
“Kondisi masyarakat Pulau Buluh kini memperhatikan, pasalnya sumber mata air di Pulau sudah kering.
Ikhsan berharap pihak Pemerintah Kota Batam, BP Batam dapat menanggulangi permasalahan krisis air bersih di Pulau Buluh. Mohon bapak-bapak pengelola air bersih di Batam supaya tanggap, agar permasalahan kirisis air ini cepat selesai.