Sengketa Lahan di Nongsa Memanas dan Menegangkan, Para Pekerja Pembangunan Perumahan Gesya Infinity Diusir dari Lokasi
Strighttimes – Ketegangan terjadi di kawasan Nongsa, Batam, beberapa hari belakangan ini, saat sekelompok orang mendatangi lokasi pembangunan perumahan Gesya Infinity, yang sedang digarap oleh PT Putra Inhu Mandiri dan PT Bayu Harapan Sentosa. Peristiwa ini menambah panas sengketa hukum yang tengah berlangsung terkait lahan tersebut.
Menurut informasi yang diterima, kelompok tersebut menegaskan bahwa tidak boleh ada aktivitas pembangunan di atas lahan seluas 10 hektare tersebut hingga ada putusan hukum yang jelas dari pengadilan. Mereka bersikeras bahwa pekerjaan pembangunan harus dihentikan sementara untuk menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
Kelompok tersebut kemudian memasuki lokasi proyek dan meminta para pekerja untuk segera menghentikan aktivitas mereka. Situasi sempat memanas saat para pekerja terpaksa mengemasi barang-barang mereka dan meninggalkan area proyek.
Para pekerja terlihat mengangkut peralatan kerja dan meninggalkan lokasi dalam suasana yang tegang. Langkah ini diambil sebagai respons atas tekanan dari kelompok tersebut yang mengklaim bahwa lahan itu masih menjadi obyek sengketa.
Diketahui, lahan di kawasan Nongsa ini memang tengah menjadi sengketa hukum. Laporan terkait sengketa ini bahkan telah sampai ke Mabes Polri, menandakan seriusnya konflik yang melibatkan beberapa pihak tersebut.
Seorang perwakilan dari kelompok yang mendatangi lokasi menyatakan bahwa mereka bertindak untuk menjaga hak-hak yang mereka klaim atas tanah tersebut. “Kami hanya ingin memastikan tidak ada aktivitas yang melanggar hukum sebelum ada keputusan resmi dari pengadilan,” ujarnya kepada media.
Di sisi lain, pihak pengembang, PT Putra Inhu Mandiri dan PT Bayu Harapan Sentosa, belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden tersebut. Namun, aktivitas pembangunan yang dihentikan ini diperkirakan akan berdampak pada jadwal penyelesaian proyek perumahan Gesya Infinity.
Para pihak yang bersengketa diimbau untuk menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan menghindari tindakan yang dapat memicu konflik lebih lanjut.
Warga sekitar kawasan Nongsa mengaku resah dengan adanya konflik ini. Mereka berharap masalah ini dapat segera diselesaikan melalui jalur hukum, sehingga kawasan tersebut kembali kondusif
“Hingga kini, pengadilan belum mengeluarkan keputusan terkait sengketa lahan ini. Semua pihak yang terlibat diharapkan dapat bersabar dan menunggu putusan hukum sebagai solusi akhir dari konflik berkepanjangan ini”, ujar salah satu perwakilan dari sekelompok orang tersebut