Polemik Rempang-Galang, Pendiri Rumpun Melanesia Bersatu, Moody Arnold Timisela: Walikota Batam Harus Menjadi Ujung Tombak dalam Memecahkan Permasalahan, Berikan Solusi yang Sangat Terbaik
StrightTimes – Ormas Pendiri Rumpun Melanesia Bersatu (RMB) Provinsi Kepri, Arnold Moody Timisela angkat bicara soal polemik di Rempang-Galang
Sebelumnya Pada Rabu (23/8/2023) lalu, ribuan warga Rempang-Galang melakukan unjuk rasa di bundaran BP Batam menolak relokasi 16 kampung tua terkait rencana pengembangan Pulau Rempang sebagai kawasan ekonomi baru atau The New Engine of Indonesian’s Economic Growth
“Terkait persoalan Rempang Galang yang saat ini menjadi tranding topik, saya mewakili pendiri Rumpun Melanesia Bersatu (RMB) Provinsi Kepri mendukung sepenuhnya apa yang dilakukan saudara-saudara kita di Rempang Galang”, kata Moody didampingi pembina RMB Frans Pattikawa, Ketua Umum RMB sofian, Wakil Ketua Julian Wattimena/pengurus RMB, Kordum Aliansi Pemuda Melayu dan juga pengurus inti RMB kecamatan sei beduk, Dian Arniandi, Sabtu (26/08/2023) malam.
Seperti diketahui Kordum Aliansi Pemuda Melayu Dian Arniandi yang beberapa hari ini viral dan menjadi perbincangan hangat juga berdarah NTT, ibunya berasal dari Provisi NTT dan sang ayah berdarah Melayu.
Selain mendukung masyarakat Rempang Galang, Moody juga mengatakan persoalan investasi RMB juga sangat mendukung, namun sejarah menyangkut kehidupan warga saudara-saudara kita Melayu di Rempang Galang tersebut sudah turun menurun dan saudara kita sudah ada di kawasan itu sehingga sejarah dan budaya serta tradisi harus tetap dipelihara.
“Jangan karna investasi menghancurkan cagar budaya adat Melayu yang ada disana, warga Melayu di Kota Batam ini sebelumnya tidak pernah menghambat investasi masuk ke Batam, namun keberadaan masyarakat Rempang-Galang yang telah mendiami perlu menjadi perhatian khusus baik dari Pemerintah Kota Batam maupun Pemerintah pusat”, ujar Moody
Sambungnya, Pemerintah Kota Batam harus bijak dan Pemerintah pusat harus membuka diri melihat perkembangan yang terjadi di Kota Batam, kita mendukung investasi tapi cagar budaya serta adat Melayu tetap harus kita dijunjung tinggi.
Moody berharap Walikota Batam HM Rudi menjadi ujung tombak dalam memecahkan permasalahan yang saat ini sedang terjadi.
“Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, selamat berjuang saudara-saudara kita warga Rempang Galang, kami mendukung, semoga ada solusi yang terbaik memecahkan masalah ini”, jelasnya.
Seperti diketahui Rumpun Melanesia Bersatu sebuah wadah perkumpulan masyarakat Indonesia Timur yang terdiri dari Provinsi NTT, Maluku, Maluku Utara dan Papua. (*)