Menakar Untung Rugi Bisnis Massage di Sebelah Mesjid Jabal Arafah
StrightTimes – Menggeliatnya bisnis pariwisata Pasca pandemi COVID-19 di Kota Batam membuat pelaku usaha semakin yakin untuk menggelontorkan investasinya.
Lihat saja, seperti bisnis penunjang pariwisata salah satu diantaranya First Spa yang berdekatan dengan Mesjid Jabal Arafah di Kecamatan Lubukbaja.
Dilihat dari bagunan dan interiornya pantai pijat ini diperkirakan menelan biaya hingga puluhan miliar. Dibangun dengan mewahnya, investasinya ditaksir mencapai puluhan miliar.
Namun sangat disayangkan, keberadaan tempat pijat tersebut berdekatan dengan Mesjid Jabal Afarah, dan masuk di Jalan Jabal Arafah, hingga menimbulkan tanda tanya besar dari beberapa kalangan pemerhati publik terhadap kajian teknis yang di keluarkan pemerintah Provinsi Kepri melalui Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu cq Dinas Pariwiasat Kepri.
“Investasinya bagus, sayangnya kurang memperhatikan kaidah moral. Dalam pelaksanaannya, apakah tempat tersebut sesuai dengan izin yang tertera atau tidak kan tidak ada yang tahu,” kata Kurnia Fajrison aktivis muda Batam kepada strighttimes di Batam Centre Minggu 10 November 2023
Menurut Fajrison, pemberi izin dalam hal ini PSTP Provinsi Kepri melalui kajian teknis Dinas Pariwisatanya lalai dalam meloloskan izin panti pijat tersebut mengingat keberadaannya yang tidak jauh dari pusat ibadah umat muslim yakni mesjid Jabal Arafah yang menjadi kebanggaan masyarakat Batam untuk wisata religinya.
“Kalau menakar untung rugi ada bisnis panti pijat berdekatan dengan mesjid yang menjadi pusat kajian dan tempat ibadah kebanggaan umat muslim Batam, sangat ironis pengusahanya mencari cuan, ini masalah runtuhnya moral,” ujar Fajrison. (*)