Direktur KPLP Jon Kenedi Pimpin Rapat Penyelamatan Kapal Tangker MT Liberty yang Kandas Sepekan di Pulau Assan Karimun
StrightTimes – Kapal tanker MT Liberty berbendera Cameroon yang sudah satu minggu kandas di perairan Pulau Asam Karimun akhirnya mendapatkan perhatian khusus dari Direktur Kesatuan Pejagaan Laut dan Pantai Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Jon Kenedi M. Mar. Eng., M.M
Jon Kenedi mengatakan dirinya melakukan kunjungan ke Kepri untuk memimpin rapat terkait penyelesaian kandasnya kapal bermuatan ribuan ton bahan bakar mesin industri high speed diesel. Kapal MT. LIBERTY kandas di kedalaman air 11 (sebelas) meter. posisi lintang 01°09’12”N – 103°18’36”E.
Kedatangan orang nomor satu di Kesatuan Penjaagaan Laut dan Pantai ini untuk memastikan keselamatan perairan dan mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak dinginkan seperti pencemaran laut akibat tumpahan minyak akibat kandasnya MT Liberty.
“Poin-poin untuk penyelamatan dan antisipatif sudah kita sepakati. Intinya KPLP akan menjalankan tugas dan fungsinya untuk keselamatan pelayaran serta mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujarnya.
Dari sumber informasi yang berhasil dikumpulkan, MT Liberty mengangkut sekitar 250.000 metrik ton bahan bakar hsd milik Oil Tangking perusahan Jerman yang berinvestasi di Tanjung Balai Karimun. Bahan bakar HSD ini sendiri dibawa dari Eropa menuju bunker di Tanjung Balai Karimun. Hingga berita ini diturunkan, pihak Oil Tangking belum memberikan keterangan.
Berita ke 2
Menakar Untung Rugi Bisnis Massage di Sebelah Mesjid Jabal Arafah
Batam – Menggeliatnya bisnis pariwisata Pasca pandemi COVID-19 di Kota Batam membuat pelaku usaha semakin yakin untuk menggelontorkan investasinya.
Lihat saja, bisnis penunjang pariwisata seperti First Spa yang berada tidak jauh dari Mesjid Jabal Arafah di Kecamatan Lubukbaja. Dilihat dari bagunan dan interiornya pantai pijat ini diperkirakan menelan biaya hingga puluhan miliar. Dibangun dengan mewahnya, investasinya ditaksir mencapai puluhan miliar.
Namun sayangnya, keberadaan tempat pijat yang berdampingan dengan Mesjid Jabal Afarah menimbulkan tanda tanya besar dari beberapa kalangan pemerhati publik terhadap kajian teknis yang di keluarkan pemerintah Provinsi Kepri melalui Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu cq Dinas Pariwiasat Kepri.
“Investasinya bagus, sayangnya kurang memperhatikan kaidah moral. Dalam pelaksanaannya, apakah tempat tersebut sesuai dengan izin yang tertera atau tidak kan tidak ada yang tahu,” kata Kurnia Fajrison aktivis muda Batam, Jumat 8 November 2023
Menurutnya, pemberi izin dalam hal ini PSTP Provinsi Kepri melalui kajian teknis Dinas Pariwisatanya lalai dalam meloloskan izin panti pijat tersebut mengingat keberadaannya yang tidak jauh dari pusat ibadah umat muslim yakni mesjid Jabal Arafah yang menjadi kebanggaan masyarakat Batam untuk wisata religinya.
“ Sangat ironis sekali, ada bisnis panti pijat disamping mesjid yang menjadi pusat kajian dan tempat ibadah kebanggaan umat muslim Batam,” ujarnya.
Berita ke 3
BP Batam dan Daegu Korea Selatan Jalin Kerjasama Pengelolaan Air
Batam – Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) terus berkomitmen untuk meningkatkan pengelolaan air minum bagi masyarakat Kota Batam.
Sebagai bentuk dari komitmen tersebut, BP Batam telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Kota Daegu, Korea Selatan, Kamis (07/12/2023).
Perjanjian kesepahaman kerjasama tersebut, ditandatangani dalam kegiatan World Water Cities Forum 2023, yang diselenggarakan oleh pemerintah Kota Daegu dari tanggal 7 hingga 8 Desember 2023.
Adapun penandatanganan kerjasama tersebut dilakukan oleh Wakil Kepala BP Batam Purwiyanto dengan Wakil Walikota Daegu Bagian Administratif, Sun Jo Kim.
Purwiyanto menyambut antusias kerjasama dengan pemerintah Kota Daegu ini. Ia menjelaskan, MoU dengan pemerintah Kota Daegu ini meliputi kerjasama dalam hal pertukaran informasi dan teknologi pengelolaan air minum perkotaan.
Dengan kerjasama ini, diharapkan adanya pengalaman yang diberikan oleh pemerintah Kota Daegu kepada BP Batam, dalam hal pengelolaan air.
Sebab, Kota Daegu yang merupakan kota metropolitan terbesar ke-4 di Korea Selatan ini, disebut juga dengan kota air. Kota Daegu merupakan pusat pengembangan teknologi air di Korea Selatan. Sehingga, sudah tentu Kota Daegu mempunyai pengalaman yang baik dalam pengelolaan air.
“Hal ini dibutuhkan Kota Batam sebagai daerah tujuan investasi di Indonesia. Maka, pemenuhan air dengan teknologi terbaru yang efektif dan efisien, serta ramah lingkungan, akan semakin dibutuhkan,” ujarnya.
Purwiyanto menambahkan, kerjasama dengan Kota Daegu ini juga sebagai bukti BP Batam, dalam upayanya untuk memenuhi kebutuhan air dan pelayanan air minum kepada masyarakat Kota Batam.
Terutama dengan pemanfaatan teknologi baru seperti Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) atau penyulingan air laut, teknologi membran maupun teknologi lainnya.
“Diharapkan, pemanfaatan sumber-sumber air baru selain air hujan, dapat dimanfaatkan sesuai program BP Batam, “Batam Integrated Total Water Management”,” imbuhnya.