Konflik di PT ACSET, Panglima Lang Laut Apresiasi Kasat Reskrim Polresta Barelang dan Kapolsek Nongsa Lakukan Mediasi Hingga Menyepakati Kata Perdamaian
Strighttimes – Suasana pagi yang biasanya riuh dengan aktivitas mendadak menjadi tegang. Terkait adanya perlakuan yang tidak baik dirasakan anggota Lang Laut yang terjadi di lapangan, di mana anggota Lang Laut yang bekerja sebagai pekerja bongkar muat di PT ACSET Nongsa, Batam, merasa hak-hak nya tidak dihargai oleh serikat pekerja lain
Atas kejadian yang terjadi, dipimpin Panglima Lang Laut Suherman didampingi Komandan Satgas Lang Laut Maju Ginting beserta Ratusan anggota Lang Laut dengan semangat kebersamaan mendatangi kantor PT ACSET di Nongsa, Jumat (24/05/2024).
Kedatangan mereka menuntut dialog dan transparansi atas perlakuan yang tidak baik dilakukan oleh serikat pekerja terhadap anggota Lang Laut.
Situasi yang semula hanya berupa pertukaran kata-kata, berpotensi memanas menjadi konfrontasi yang lebih serius. Namun, sebelum hal itu terjadi, Kapolsek Nongsa Kompol Restia Octane Guchy dan Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R. Moch Dwi Ramadhanto, SH, SIK, MH gerak cepat memediasi kedua pihak yang berkonflik
Dalam mediasi itu Panglima Lang Laut, Suherman,S.E.MM menekankan pentingnya solidaritas dan keadilan bagi anggotanya yang diperlakukan tidak baik. namun ia juga tidak lupa mengingatkan semua pihak tentang pentingnya menjaga Kantibmas.
Panglima Lang Laut Suherman yang memahami pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat (Kantibmas) di Kota Batam mengapresiasi langkah cepat Kasat Reskrim Polresta Bareng dan Kapolsek Nongsa memediasi kedua belah pihak yang bertikai.
“Sebagai Panglima Lang Laut, saya ingin menyampaikan pesan penting ini kepada seluruh masyarakat Batam. Kita hidup dalam keberagaman yang kaya, di mana setiap suku dan budaya membawa warna tersendiri bagi kehidupan kita. Oleh karenanya, kerukunan dan saling menghargai diantara semua suku yang ada di Batam harus terjaga”, katanya
Ia berharap, kejadian yang terjadi di PT ACSET
hingga dapat memecah belah, tidak terjadi kembali.
Mari kita jaga persatuan dan kesatuan dengan saling menghargai satu sama lain serta selalu menjaga Kantibmas di Kota Batam.
“Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, kita harus mengingat bahwa rejeki tidak akan kemana asalkan kita saling menghormati satu sama lain”, imbuh Suherman
Mari kita terus menjaga Batam sebagai tempat di mana setiap orang, dari latar belakang manapun, dapat merasa dihargai. Mari kita pastikan bahwa Kota Batam tetap aman, damai, dan sejahtera untuk semua suku yang mencari rejeki.
Dalam mediasi itu akhirnya kedua belah pihak bersepakat untuk berdamai dengan bersama-sama menjaga Keamanan Ketertiban di Kota Batam. (*)