Godaan Cuan Tinggi Bisnis Benih Lobster Batam, Berlipat-Lipat Keuntungan

Stright Times – Benih lobster masih jadi komoditi primadona dalam aksi penyelundupan antar negara. Khususnya diwilayah perbatasan seperti Batam, dan Karimun. Berulang kali penangkapan dan penegahan oleh petugas, nyatanya aksi penyelundupan tak surut dan masih terus terjadi.
Cuan tinggi bisa dipastikan jadi alasan
utama, dan resiko tertangkap mungkin dirasa sepadan dengan keuntungan yang berlipat.
Hasil wawancara eksklusif dengan sumber yang dekat dengan pelaku penyelundup mengungkapkan betapa berlipatnya keuntungan yang bisa diperoleh dari bisnis ilegal benih lobster.
Sumber yang sama menyebutkan, benih lobster bisa didapat dari nelayan atau pemilik benih dengan harga 15-30 ribu perekor. Harga ini naik berlipat saat sudah diselundupkan ke Singapura sebagai tujuan transit, pada harga 60- 100 ribu rupiah persatu ekor benih lobster. Harga benih yang sama akan naik lagi dikisaran harga 200 ribu rupiah saat tiba ditujuan akhir di Vietnam.
Tak heran, harga lobster di restoran seafood bisa mencapai 800 ribu hingga 1,2 juta perekornya.
Godaan cuan tinggi dari bisnis benih lobster, akhirnya membuat penyelundup mengesampingkan resiko tertangkap dari petugas. Faktanya tak hanya pengusaha yang tergiur cuan tinggi bisnis lobster. Pengusaha, oknum, hingga menteri pernah silau tebalnya rupiah yang bisa diraup dari bisnis ilegal benih lobster (*)