Al Washliyah Kepri Minta Ummat Islam Saling Hormati Bila Ada Perbedaan Awal Puasa
Stright Times – Ketua Al Jamiyatul Washliyah Kepri Surya Makmur Nasution meminta ummat Islam menghormati dan tidak mempertentangkan bila terjadi perbedaan penetapan awal bulan puasa Ramadhan.
“Mari kita sambut Ramadhan dengan penuh suka cita. Kita tunggu keputusan sidang isbat (penetapan) yang akan dilaksanakan pemerintah bersama ormas-ormas Islam dan para cendekiawan astronomi dan ilmu falak. Bila akhirnya ada perbedaan penetapan awal puasa, mari kita saling menghormati,” kata SMN di Batam, Jumat, 1/4.
“Mari kita saling menghormati dan tak perlu saling menyalahkan, apalagi merasa paling benar. Apalagi sampai mengganggu kekhusyukan kita berpuasa. Yang pasti awal puasa itu 1 Ramadhan hitungannya,” tambah SMN yang pernah kuliah di Fakultas Syariah Jurusan Perbandingan Mazhab IAIN (UIN) Sumut itu.
Menurut SMN, ummat Islam Indonesia sudah pernah mengalami perbedaan dalam penetapan awal puasa dan awal Syawal. Itu bisa terjadi karena adanya perbedaan metodologi dalam menetapkan awal bulan, yaitu, melalui hisab wujudul hilal (menggunakan perhitungan astronomi/falakiyah), dan imkanur rukyah (pemantauan langsung atau melalui teleskop).
“Perbedaan metodologi inilah yang membuat terjadi perbedaan. Pemerintah melalui hisab dijadikan sebagai dasar untuk melihat secara langsung hilal bulan, apakah sudah masuk awal bulan,” tambah SMN yang juga Ketua Dewan Pakar Kahmi Kepri itu. (*)